Wonosari - KUNJUNGAN KKN MIT 18 POSKO 133 KE UMKM "GETHUK FROZEN MAMA VINA"

KUNJUNGAN KKN MIT 18 POSKO 133 KE UMKM "GETHUK FROZEN MAMA VINA"

KKN MIT 18 Posko 133 UIN Walisongo Kunjungi UMKM "Gethuk Frozen Mama Vina". Sukses Produksi Gethuk frozen dari KWT (Kelompok Wanita Tani).

Kendal, 11 Juli 2024 - UMKM Gethuk Frozen Mama Wina, yang awalnya berdiri sebagai bagian dari Kelompok Wanita Tani (KWT), telah sukses mengembangkan usahanya dalam produksi gethuk. Berdiri setelah pandemi, UMKM ini awalnya hanya memproduksi ceriping pisang, kemudian usaha ini kurang berkembang karena kalah bersaing masalah harga dan juga kesulitan dalam mencari bahan baku pisangnya. akhirnya ceriping tersebut diteruskan oleh ibu ning. Kemudian ibu winarni dan bapak Bambang Priyanto selaku pemilik usaha ini mulai beralih ke usaha Gethuk Frozen.

Gethuk ini berbahan dasar singkong,kelapa,gula,tepung panir,vanili dan juga garam.
Gethuk yang diluncurkan memiliki 5 varian rasa yaitu original, coklat, gula jawa, keju dan durian. Gethuk ini dikemas dengan rapi dan dipasarkan melalui reseller dengan harga yang lebih kompetitif.

Gethuk ini sudah memiliki sertifikasi halal. Untuk harga jual yang dipatok adalah 18.000. Tetapi jika grosir bisa dikurangi harganya misal 15.000 atau 16.000. Dengan catatan harga jualnya tidak boleh kurang dari 18.000 karena akan merusak harga pasar. Untuk yang kemasan vakum dijual dengan harga 18.000 sedangkan yang kemasan biasa dijual dengan harga 15.000 dan ada juga yang 14.000.

Untuk pemasaran produknya menggunakan metode offline dan online. Untuk metode offline dari ownernya langsung yang mengantar atau menitipkan ke 20 toko-toko frozenfood dari wilayah kendal-weleri dan juga ke masyarakat umum kecuali daerah Sukorejo. Untuk pemasaran online menggunakan WhatsApp dan Instagram @gethukfrozenmamawina354. UMKM Gethuk frozen telah berhasil menjangkau pasar yang cukup luas.

"Karena produk kami harus selalu dalam keadaan beku, maka belum bisa dipasarkan melalui shopee. Takutnya akan basi dijalan, sedangkan ketahanan gethuknya apabila tidak divakum hanya bisa bertahan selama 6-7 jam. Jika kemasannya vakum dan ditaruh didalam frezeer bisa bertahan selama 6 bulan," ujar Ibu Winarni, pemilik usaha gethuk ini. "Jadi kami hanya fokus untuk memasarkan di toko-toko frozenfood ataupun bisa pesan melalui WhatsApp ataupun Instagram".

Proses produksi di UMKM Gethuk frozen Mama Wina cukup fleksibel, tergantung pada jumlah pesanan yang diterima. Dalam sehari, kapasitas produksi bisa berbeda-beda. Namun, secara umum, UMKM ini memproduksi gethuknya setiap dua hari sekali. "Untuk pengiriman ke luar kota sebenarnya tidak ada masalah terkait jarak, asalkan gethuk yang dipesan dalam jumlah banyak atau besar. Karena jika pesannya sedikit, hanya akan mengeluarkan banyak biaya ongkir", ujar pak Bambang Priyanto, pemilik usaha gethuk ini.

Ibu winarni dan pak bambang priyanto memiliki keinginan untuk mengembangkan usahanya lebih lanjut, "Kami sangat membutuhkan tenaga pemasaran untuk membantu memasarkan gethuknya. Karena tenaga pemasar kami masih sangat terbatas," tambahnya.

Untuk pembelian, UMKM Gethuk Frozen Mama Vina menerima pembayaran secara tunai dan transfer, memberikan kemudahan bagi para pelanggannya. Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, UMKM Gethuk Frozen Mama Vina ini terus berinovasi dan mempertahankan kualitas produknya, agar bisa menjadi inspirasi bagi pelaku UMKM lainnya di Indonesia.

Editor: Jovita Nana mahasiswa KKN UIN Walisongo devisi kominfo

Penulis : Feronika Indrawati mahasiswa KKN UIN Walisongo devisi Ekonomi Kreatif


Dipost : 24 Agustus 2024 | Dilihat : 24

Share :